Hikmah Istihdad, Inilah Alasan Kenapa Rasulullah Anjurkan Mencukur Rambut Bagian Itu

Buletin Islami - Syari'at Islam ini sungguh sempurna, mengatur setiap sendi kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Mulai dari hal yang sepertinya sepele hingga hal yang berat. Mulai dari ujung kuku hingga ujung rambut. Tidak ada yang terlewatkan sekecil apapun.

Sampai-sampai dalam masalah kebersihan dan bersuci pun telah diatur sedemikian rupa, hingga pada hal-hal yang mungkin tidak terfikirkan oleh agama lain.

Ada 10 perkara yang diajarkan Rasulullah ? terkait fitrah yang penting diketahui, salah satunya adalah Istihdad.

Hikmah Istihdad (Mencukur Rambut Kemaluan)

Istihdad yang dimaksud ialah membersihkan rambut kemaluan. Perbuatan ini diistilahkan istihdad karena mencukur dengan menggunakan hadid yaitu pisau cukur. Menurut mufakat para ulama hukum istihdad adalah sunnah.

Letaknya yang berdekatan dengan kemaluan, memungkinkan menempelnya najis/bakteri yang akan menjadi sarang penyakit. Untuk itu Rasulullah menganjurkannya selain demi kesehatan juga demi kesucian dalam beribadah. Rasulullah ? bersabda,

"Dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah ? bersabda: ada sepuluh perkara yang termasuk fitrah, yaitu mencukur kumis, membiarkan tumbuhnya janggut, bersiwak, menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq), memotong kuku, membersihkan sendi-sendi tangan dan kaki, mencabut rambut ketiak, mencukur rambut kemaluan dan bercebok"
Dalam riwayat lain: berkumur (HR. Muslim At Tirmidzi dan Ahmad)

Lalu bagaimanakah cara membersihkannya, apakah dicabut atau dicukur?

Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat. Sebagian mengatakan, lebih utama bagi wanita agar mencabut rambut kemaluannya. Karena yang demikian itu lebih bersih, dan juga bahwasanya syahwat perempuan itu sekian kali lipat syahwat laki-laki, jadi dengan mencabut rambut kemaluannya, syahwatnya akan bisa berkurang.

Sedangkan jika dicukur syahwat perempuan akan semakin kuat. Akan tetapi yang terpenting dari keduanya ialah membersihkan (mencukur) rambut kemaluan tersebut.

Kapan sebaiknya seseorang mencukur rambut kemaluannya ?

Dalam hal ini, tidak ada waktu mustajab yang ditentukan, hanya saja sebaiknya mencukur rambut kemaluan berjarak tidak lebih dari 40 hari.

"Dari Anas Radhiallahu 'anhu berkata: waktu yang ditentukan bagi kami untuk mencukur kumis, mencabut rambut ketiak dan mencukur rambut kemaluan, ialah agar jangan sampai kami biarkan semua itu lebih dari empat puluh malam" (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)

Yang perlu diingat, mencukur rambut kemaluan tidak dibenarkan dilakukan di hadapan wanita lain, atau meminta wanita lain mencukurnya, ini sebagaimana sabda Nabi ?,

"Dari Mu'awiyah bin Haidah, �Manakah dari aurat-aurat kami yang boleh kami lihat dan manakah yang tidak? Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menjawab: �Peliharalah auratmu kecuali terhadap istri dan hamba sahayamu"  (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

"Dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah ? bersabda : "Tak boleh lelaki melihat aurat lelaki lain, begitu pula perempuan melihat aurat perempuan lain. Dan tak boleh lelaki tidur satu selimut dengan lelaki lain, begitu juga perempuan tidur satu selimut dengan perempuan lain" (HR. Muslim dan Ahmad) 

Hikmah dan Manfaat Istihdad (Mencukur Rambut Kemaluan)


Di zaman modern, istihdad diketahui memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah lima poin sebagai berikut:

1. Kebersihan terjaga

Rambut kemaluan yang tidak dicukur membuat area rahasia tersebut lebih cepat kotor. Keringat dan bakteri mudah menumpuk. Berbeda jika rambut tersebut dicukur. Kebersihannya menjadi lebih terjaga.

2. Terhindar dari bau

Rambut kemaluan yang dibiarkan panjang dan tidak terawat membuat area tersebut menjadi lebih bau. Pasalnya, panas, keringat dan bakteri bercampur jadi satu. Dengan rutin mencukurnya seperti nasehat Rasulullah ?, maka aroma area tersebut dapat lebih terjaga.

3. Sehat

Bulu rahasia yang panjang dan tidak terawat membuat keringat dan bakteri menumpuk di tempat itu. Jika lama dibiarkan, bakteri yang menumpuk dapat menimbulkan penyakit/infeksi. Dengan mencukur rambut kemaluan, kebersihan lebih terjaga dan penyakit/infeksi dapat dihindari.

Area kemaluan yang terjaga kebersihannya menjadikan seseorang lebih sehat. Bukan saja terhindar dari bau, dengan mencukur bulu kemaluan secara rutin juga dapat terhindar dari infeksi atau penyakit kulit.

4. Meningkatkan sensitivitas saat bercinta

Seperti dikutip dari Health Me Up, kulit di sekitar selangkangan sangat sensitif terhadap sentuhan. Namun, bulu kemaluan yang panjang bisa membatasi kontak langsung dengan kulit sensitif tersebut. Dengan mencukurnya, membuat suami/istri lebih mudah memberi stimulasi di area tersebut.

5. Lebih higienis bagi wanita

Khusus bagi wanita, manfaat lain dari mencukur bulu rahasia tersebut adalah menjadikannya lebih higienis. Terutama saat menstruasi. Mencukur bulu rahasia membuat area tersebut tidak mudah terkena jamur dan relatif terhindar dari rasa gatal.

Demikianlah diantara manfaat istihdad (mencukur rambut kemaluan). Ternyata apa yang diajarkan Rasulullah ? belasan abad lalu, kini terbukti manfaat dan hikmahnya bagi manusia.

[ES/BuletinIslami]

Referensi:
1. BersamaDakwah dan berbagai sumber

Belum ada Komentar untuk "Hikmah Istihdad, Inilah Alasan Kenapa Rasulullah Anjurkan Mencukur Rambut Bagian Itu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel