Humor Salafi, Kisah-Kisah Pengundang Senyum Diangkat dari Kitab Al-Adzkiyaa� Karya Imam Ibnul Jauzi

BuletinIslami.Com - Menjadi seorang muslim sejati tidak harus selalu memasang tampang serius. Sesekali perlu tersenyum dan sedikit tertawa untuk menyegarkan pikiran dan suasana.

Kisah-kisah humor lucu tidak hanya dimiliki oleh kaum Sufi saja.

Ternyata dikalangan Wahabi/Salafi yang selalu digambarkan dengan watak keras, sangar, serius dan menakutkan itu sebenarnya juga bisa melucu dan tertawa dengan bijak.

Kisah-Kisah Pengundang Senyum

Meskipun kisah humor, namun tetap bijak bersumber dari cerita sungguhan yang mengandung hikmah. Berikut kami nukilkan kisah-kisah humor pengundang senyum dan penyegar suasana yang diangkat dari kitab Al-Adzkiyaa buah karya Imam Ibnul Jauzi rahimahullah, seorang ulama Wahabi/Salafi.

Iblis pernah datang menemui Isa �alaihissalam. Dengan pongah, si Iblis berkata, �Eh Isa! Bukankah engkau yakin, bahwa segala yang tidak ditakdirkan oleh Allah, tidak akan menimpamu?�

�Ya,� jawab Isa.

�Kalau begitu, coba engkau terjun dari atas gunung ini. Kalau Allah menakdirkan selamat, pasti engkau akan selamat.� Ujar si Iblis.

Dengan tenang, Isa menjawab, �Hai makhluk laknat! Sesungguhnya Allah itu berhak menguji para hamba-Nya, tapi seorang hamba, tidak punya hak untuk menguji Allah!� [1]

~~~o000o~~~

Ada seorang lelaki datang menjumpai khalifah Muawiyyah. Kebetulan, ia bertemu pertama kali dengan penjaga pintu gerbang kediaman beliau.

�Tolong beritahukan kepada Muawiyyah, saudaranya datang.� Ujarnya.

Saat mendapatkan pesan itu, Muawiyyah terheran-heran, �Rasanya aku tidak kenal. Tapi biarkan dia masuk.� perintah beliau. Orang itupun masuk.

Saat tiba di hadapan beliau, beliau bertanya, �Engkau saudaraku dari pihak mana?� tanya beliau.

�Dari Adam dan Hawa,� jawab  orang itu santai.

�Tolong berikan satu dirham kepada orang ini.� perintah beliau

�Hai, kenapa engkau cuma memberi satu dirham kepada saudara seayah dan seibumu?� tanya orang itu dengan kesal.

Muawiyyah menjawab dengan santai, �Kalau setiap saudaraku dari Adam dan Hawa harus kuberi uang, pasti satu dirham itupun tidak akan sampai ke tanganmu!� [2]

~~~o000o~~~

Suatu hari, khalifah al-Makmun bertanya kepada Abdullah, �Mana yang lebih nyaman, tempatku ini, atau rumahmu?�

Abdullah menjawab, �jelas rumahku. Kalau di rumah, aku menjadi raja, tapi disini aku menjadi budak.� Kontan , khalifah pun tertawa. [3]

~~~o000o~~~

Jarir meriwayatkan,� Suatu hari Al A�masy duduk di pojok majelis. Sementara kami duduk di bagian pojok lain. Di Dekat tempat itu, ada air hujan menggenang membentuk sebuah danau kecil. Tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang mengenakan mantel hitam . Saat melihat al A�masy, ia memandang rendah, karena pakaian beliau yang sederhana.

�Heh bangun, cepat bantu aku menyebrangi danau ini.� Ia membangunkan al A�masy dan menarik tangannya dengan kasar. Lalu ia memaksa beliau menggendongnya.

Konyolnya, sambil menikmati gendongan si Ulama tadi, laki-laki itu membaca ayat berikut:
�Maha Suci Dia yang telah menunddukan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya..� (az-Zukhruf: 13)

Saat tiba di tengah danau, al A�masy melemparkan lelaki itu ke dalam air, sambil membaca ayat berikut:
�Dan berdo�alah, �Ya Rabbku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat..� (al Mukminun: 29)

Beliau keluar dari danau itu, dan membiarkan si lelaki konyol  berendam di air danau. [4]

~~~o000o~~~

Isa bin Amru mengisahkan, ada seorang lelaki badui pergi ke negeri Bahrain. Ia mengumpulkan masyarakat Yahudi di negeri itu. Lalu itu bertanya, �Bagaimana pendapat kalian tentang Isa bin Maryam?�

�Kami memang membunuh dan menyalibnya!� tegas mereka, untuk mempertahankan pendapat nenek monyang mereka.

�Tidak masalah, tapi apakah kalian sudah membayarkan diyatnya? [5] tanyanya.

�Belum,� jawab masyarakat Yahudi itu.

�Kalau begitu,jangan pergi dari sini sebelum kalian membayarkan diyat itu kepadaku.� Akhirnya, merekapun baru keluar setelah semuanya membayar diyat tersebut..�!! [6]

~~~o000o~~~

Ada seorang pria beragama Nasrani yang kerap datang mengunjungi Imam adh-Dhahhaq bin Muzaahim. Suatu hari Imam adh-Dhahhaq bertanya:

�Kenapa engkau tidak juga masuk Islam?�

�Karena aku masih suka menenggak minuman keras, dan tidak tahan hidup tanpa minuman itu.� Jawabnya.

�Kalau begitu masuk Islam saja dan silahkan tetap menenggak minuman keras kesukaanmu itu.� Ujar adh-Dhahhaq yakin.

Akhirnya lelaki itu pun masuk Islam. Saat ia sudah masuk Islam, imam adh-Dhahhaq berkata kepadanya:

�Nah, sekarang kamu sudah masuk Islam. Kalau kamu masih juga menenggak minuman keras, kami akan menghukummu dengan cambukan. Kalau kamu murtad (keluar) dari Islam, kami akan membunuhmu!!!

Lelaki itu pun terbengong-bengong mendengarnya... [7]

~~~o000o~~~

Itulah beberapa humor ala salafi kisah pengundang senyum penuh hikmah. Jika harus tersenyum, tersenyumlah dengan bijak. Jika harus tertawa, tertawalah dengan bijak.

Note:
[1] Lihat kitab al-Adzkiyaa hal.11
[2] Kitab al-Adzkiyaa hal.20-21
[3] Kitab al-Adzkiyaa hal.46
[4] Kitab al-Adzkiyaa hal.64
[5] Diyat adalah uang ganti rugi karena telah membunuh orang, sebagai ganti rugi dari qisshas. Kaum Yahudi mengakui adanya hukum tersebut dalam agama mereka
[6] Kitab al-Adzkiyaa hal.75
[7] Kitab al-Adzkiyaa hal.82

[ES/BuletinIslami]

LANJUT BACA!


Belum ada Komentar untuk "Humor Salafi, Kisah-Kisah Pengundang Senyum Diangkat dari Kitab Al-Adzkiyaa� Karya Imam Ibnul Jauzi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel